Konsisten Dalam Takwa Paska Ramadhan


 Banyak kita lihat fenomena “berlomba-lomba dalam kebaikan” pada bulan Ramadan. Tentu itu tidak salah, karena memang Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda atas segala amal salih yang dilakukan di bulan Ramadan. Maka patutlah Ramadan diisi dengan aneka kebaikan, agar kita mendapatkan ampunan dan rahmat-Nya.

Ramadan sungguh bulan istimewa. Di bulan itulah ghirah keislaman setiap orang meningkat tajam. Yang tadinya malas baca Alquran, pada bulan Ramadan baca Alquran menjadi agenda rutin. Yang tadinya malas qiyamul lail, pada bulan Ramadan menjadi ringan bangun malam untuk shalat. Yang tadinya hobi membicarakan tetangga, di bulan Ramadan lebih banyak melafazkan zikir. Yang tadinya hobi mengumbar aurat, di bulan Ramadan tampil lebih tertutup. Ramadan sungguh istimewa bukan? Mengubah seseorang menjadi lebih dekat dengan Rabb-Nya.

Namun yang sangat mengkhawatirkan, aktivitas-aktivitas tersebut hanyalah euforia Ramadan saja. Padahal sejatinya takwa itu kewajiban bagi setiap muslim, kapan dan di manapun ia berada. Tidak hanya saat Ramadan saja. Takwa adalah konsekuensi atas keimanan. Jika pada saat Ramadhan terlihat ‘islami’, namun pasca lebaran semua hilang tiada bekas, sungguh sangat disayangkan.

Sudah semestinya Ramadan dijadikan bulan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Namun tidak lantas pada bulan Ramadan saja, melainkan setelahnya kita harus tetap konsisten. Karena takwa adalah perintah Allah SWT.

justify;"> “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran : 102)

Maka sudah selayaknya kita berupaya semaksiamal mungkin untuk menggenggam ketakwaan di setiap waktu. Karena hakikatnya ketakwaan merupakan kemenangan yang sejati, bukan sekadar menang (baca : bebas) dari kewajiban shaum Ramadan. Tapi kemenangan adalah tatkala kita meraih derajat takwa sebagaimana yang menjadi tujuan dari kewajiban shaum Ramadan.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 70-71).

Ada bebepara cara agar kita konsisten dalam takwa pasca Ramadan.

Pertama, menanamkan anggapan di dalam diri kita bahwa setiap detik waktu kita akan dihisab, untuk apa dia dihabiskan. Dengan itulah kita akan senantiasa termotivasi untuk beramal salih. Memberikan persembahan terbaik bagi Allah dan Rasul-Nya.

Kedua, berkumpul dengan teman-teman yang salih atau kalau perlu bergabung dengan komunitas kajian Islam. Hal tersebut agar ghirah keislaman kita senantiasa menyala. Selain itu, ada orang-orang yang senantiasa mengingatkan dalam kebenaran.

Ketiga, mengingat kematian. Karena dengan mengingat mati, niscaya hati menjadi lembut. Mengingat mati juga dapat meredam ketamakan kita dalam mengejar dunia, sebab hakikatnya manusia punya batas waktu. Merugilah jika kita hanya sibuk dengan dunia, sementara lupa menyiapkan bekal untuk akhirat.

Konsisten dalam takwa adalah keharusan atas setiap muslim. Allah SWT telah menetapkan dua jalan: kebaikan dan keburukan, keimanan dan kekufuran. Maka kita lah pemilik atas pilihan. Tentu saja kita mampu, sebab kita punya akal untuk berpikir. Wallahu’alam biss shoab. 

0 Response to "Konsisten Dalam Takwa Paska Ramadhan"

Posting Komentar

close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==